Gowa (Baswara News) – Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Muh. Zulhamdi Suhafid mengkritik keras kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Menurutnya, kebijakan tersebut telah berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas kemahasiswaan.
“Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan sejak awal tahun telah melumpuhkan kegiatan lembaga kemahasiswaan. Kami menuntut agar anggaran yang dipotong hingga 0 rupiah tersebut dikembalikan sepenuhnya,” tegas Presiden Mahasiswa UINAM saat berorasi bersama ratusan mahasiswa lainnya di depan Rektorat UIN Alauddin Makassar, Kamis (24/4).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa UINAM mengeluhkan bahwa efisiensi anggaran telah merusak rencana yang disusun selama ini, termasuk program-program pengembangan minat bakat, pengabdian masyarakat, kegiatan keilmuan, dan lain-lain.
Berbagai program yang telah disusun, mau tidak mau harus dibatalkan ataupun dikurangi skalanya.
“Efisiensi boleh saja, tetapi tidak boleh mengorbankan kualitas pendidikan dan mengorbankan ruang-ruang kreativitas mahasiswa yang justru menjadi nilai tambah lulusan universitas,” tambahnya.
Selain itu, para mahasiswa juga menuntut pihak rektorat untuk memberikan transparasi anggaran karena diduga terdapat ketidaksesuaian kebijakan efisiensi berdasarkan urat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor SE No. 12 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Kementerian Agama Tahun 2025 dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kementerian Agama.
(gt/aa)
